Ciri Tanah Tercemar dan Upaya Mengatasinya

Daftar isi :

    Banyak orang kurang menyadari bahwa kehidupan insan sangat bergantung pada tanah. Karena kurang kesadaran itulah insan sering membuang sisa-sisa acara hidupnya (bahan pencemar) ke dalam tanah. Sisa-sisa tersebut sanggup mencemari tanah. Bahan pencemar (polutan) tanah sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu polutan yang sanggup diuraikan secara alami oleh dekomposer (bidegradable), contohnya sisa binatang dan tumbuhan, dan polutan yang tidak gampang atau tidak sanggup diuraikan secara alami (nonbiodegradable), contohnya pestisida, logam, plastik, dan kaleng. Komponen polutan tanah menyerupai kertas 41%, limbah materi masakan 21%, Gelas 12%, logam besi 10%, Plastik 5%, kayu 5%, Karet dan kulit 3%, Kain (serta tekstil) 2%, Logam alumunium 1%.

    Ciri-Ciri Tanah Tercemar

    Untuk mengatasi problem pencemaran pada tanah ini, maka kita perlu mengetahui ciri-cirinya terlebih dahulu. Dengan mengetahui cirinya, kita akan tahu penyebabnya dan mencari cara bagaimana mengatasinya.

    Tentunya dengan cara nan efektif buat menanggulangi problem pencemaran tanah nan terjadi pada suatu lingkungan atau ekosistem . Ada beberapa ciri-ciri nan patut Anda waspadai, ketika terjadi beberapa hal berikut pada tanah di sekitar Anda.

    Kesuburan tanah nan hilang.
    Pada tanah dengan kondisi asam Ph-nya kurang dari 6, sedangkan pada tanah basa Ph-nya lebih besar dari 8.
    Baunya tak sedap cenderung berbau busuk.
    Tekstur tanah menjadi kering.
    Adanya kandungan logam berat dalam tanah.
    Terdapatnya kandungan sampah anorganik di dalam tanah.

    Jika kondisi tanah mengatakan 1, 2, bahkan semua nan disebutkan di atas, maka Anda harus waspada. Dapat jadi tanah tersebut sudah tercemar.

    Sayangnya, tanah dengan kondisi menyerupai ini sudah banyak di Indonesia. Padahal, masa kemudian Indonesia begitu termasyur dan populer dengan kesuburan tanahnya.

    Menanam apa pun sanggup tumbuh dengan fertile di tanah kita ini. Hal itulah salah satunya, nan menciptakan para penjajah tergiur buat menguasai wilayah Indonesia nan luas.

    Masalah tanah terkotori ini tentu disebabkan oleh banyak faktor. Sungguh memprihatinkan ketka faktor-faktor nan mengakibatkan pencemaran tanah ini hampir semuanya ialah ulah manusia.

    Padahal tak sanggup dipungkiri, bahwa hingga sekarang masih banyak rakyat nan hayati dari hasil bertani dan berkebun. Masih banyak rakyat nan sangat tergantung pada kesuburan tanah Indonesia buat sanggup mempertahankan hidupnya.

    Terutama bagi mereka nan hayati di daerah-daerah. Untuk masyarakat perkotaan, tanah dibutuhkan buat menciptakan taman-taman kota atau paru-paru kota. Menjadi salah satu wahana serap air semoga terhindar dari banjir.

    Akibat pencemaran ini, banyak sekali aspek dari kehidupan masyarakat akan berpengaruh. Mulai dari para petani nan lahannya menjadi tak produktif lagi alasannya tanahnya sudah tercemar. Sampai bala banjir nan terjadi di perkotaan.

    Selain itu, kenyamanan juga terganggu dampak busuk busuk nan keluar dari lahan-lahan nan sudah tercemar. Akibatnya, lahirlah banyak sekali penyakit nan diderita oleh masyarakat.


    Penyebab Pencemaran Tanah

    Oleh alasannya itu, kita harus mengetahui penyebab-penyebab nan menciptakan tercemarnya tanah di sekitar kita. Penyebab pencemaran tanah ini di antaranya ialah sebagai berikut.

    Kebiasaan masyarakat nan masih saja membuang sampah anorganik di sembarang tempat.

    Penggunaan pupuk atau pestisida nan hiperbola pada pertanian.

    Banyaknya produk-produk nan merupakan produk anorganik nan tidak sanggup diurai mikrorganisme.

    Pengolahan limbah industri nan berupa logam berat nan tak benar. Mereka cenderung pribadi membuang, tanpa dilakukan proses pemurnian terlebih dahulu.

    Semua itu merupakan ulah-ulah manusia. Mereka secara sadar atau tak sadar menjadi biro penyumbang terjadinya pencemaran tanah. Padahal ketika tanah sudah tercemar, jadinya bukah hanya mereka nan mencicipi sendiri. Melainkan diwariskan pada anak cucu mereka.


    Generasi berikutnya turut menjadi korban atas perbuatan mereka nan tak peduli pada lingkungan. Bahkan dikemudian hari, dampak nan muncul sanggup jadi lebih buruk daripada nan terjadi dikala ini.


    Polutan nonbiodegradable dapat mengakibatkan kualitas tanah menurun. Turunnya kualitas tanah terjadi lantaran bahan-bahan tersebut mengganggu kehidupan di dalam tanah, terutama acara mikroba pengurai (dekomposer). Jika hal ini terjadi terus-menerus, tanah akan kehilangan produktivitasnya (tidak sanggup dipakai untuk pertanian). Hal ini akan semakin menyulitkan insan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Untuk itu diharapkan upaya-upaya untuk mengatasi pencemaran tanah.


    Upaya Mengatasi Pencemaran Tanah adalah sebagai berikut.


    Upaya Mengatasi Pencemaran Tanah
    Memilah sampah yang gampang terurai dan sulit terurai
    Menggunakan sampah organik yang gampang terurai sebagai pupuk kompos
    Menggunakan kembali sampah yang sulit terurai, menyerupai kardus, kain, botol, dan plastik
    Mengadakan penyuluhan ihwal pengelolaan sampah kepada masyarakat
    Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan
    Mengurangi penggunaan pestisida buatan atau mengantinya dengan pestisida alami
    Mengolah limbah industri sebelum dibuang ke lingkungan


    Jadi, marilah kita mengambil kesimpulan dari dampak pencemaran tanah tersebut, lantaran dari kesalahan kita seluruh makhluk hidup akan terkena juga dampak dari pencemaran tanah, dengan demikian perlunya kita mengatasi hal tersebut dengan melaksanakan upaya-upaya menyerupai yang telah diterangkan diatas.


    beberapa cara nan sanggup kita lakukan dalam mengatasi pencemaran nan sudah terlanjur terjadi yaitu:


    Bioremediasi

    Bioremediasi ialah proses lanjutan nan dilakukan dari proses remediasi in-situ. Atau justru proses tunggal dalam mengatasi problem pencemaran tanah ini. Caranya, yaitu dengan memakai mikroorganisme baik berupa jamur atau kuman nan sanggup memecah zat-zat pencemar menjadi partikel-partikel kecil bahkan habis sama sekali.

    Penemuan terbaru dikala ini ialah dengan ditemukan kuman nan sanggup menghancurkan limbah tambang dengan waktu kurang dari 30 menit. Penggunaan kuman ini sanggup menciptakan penghancuran limbah menjadi lebih cepat dan murah. Perbandingannya sanggup 1:400 dibandingkan dengan teknologi konvensional nan biasa digunakan.

    Ketika tanah tercemar, maka banyak nan harus dilakukan buat mengembalikan tanah pada keadaan semula. Penelitian buat memperoleh kuman pengurai limbah ini membutuhkan dana nan tak sedikit. Begitupun buat mendapat alat-alat pengolah limbah .

    Itulah sebabnya, alangkah baiknya jikalau kita melaksanakan tindakan pencegahan sebelum tertadi pencemaran pada tanah. Karena walau bagaimanapun mencegah selalu lebih baik, lebih murah, dan lebih berguna.


    Remediasi

    Salah satu cara buat mengatasi pencemaran nan terjadi pada tanah, yaitu dengan remediasi. Remediasi ini ialah suatu kegiatan nan dilakukan buat melaksanakan pencucian secara total pada permukaan tanah.

    Anda sanggup lakukan dengan sistem on-site atau in–situ atau off-site nan disebut juga ex-situ. Pembersihan dengan sistem in-situ , yaitu dengan cara pencucian pribadi di lokasi tanah nan sudah tercemar.

    Pembersihan dengan cara ini lebih gampang dan murah dibandingkan dengan cara ex- situ. Langkahnya hanya beberapa, yaitu pencucian dan suntik nan diakhiri degan proses bioremediasi.

    Untuk cara ex- situ mempunyai proses nan lebih rumit. Namun, hasilnya lebih terjamin alasannya tanah nan terkotori benar-benar dibersikan dari banyak sekali zat nan mencemarinya.

    Prosesnya, yaitu dengan melaksanakan ekskavasi tanah nan dideteksi tercemar. Lalu, di bawa ke luar area nan aman dari banyak sekali zat pencemar. Setelah itu, tanah disimpan dalam sebuah kolam atau tangki nan rapat udara.

    Selanjutnya, dimasukan zat pembersih ke dalam tangki dengan cara dipompa.

    Akhir dari proses ini, yaitu dengan mengeluarkan zat pencemar keluar dari tangki rapat udara.

    Zat pencemar ini diolah dengan instalasi alat pengolah air limbah hingga hilang zat-zat pencemarnya. Tanah nan sudah diproses sanggup dipastikan sudah dibersihkan dari zat pencemar. Prosesnya cukup rumit dengan penggunaan alat nan banyak dan canggih.

    Hal itulah nan menciptakan proses ini terbilang mahal. Proses ini juga membutuhkan kerja sama dari banyak sekali pihak alasannya dana nan cukup besar. Selain itu, diharapkan pula sumber daya insan nan pakar dalam pengolahan limbah buat memastikan bahwa prosesnya berhasil.

    Cegah Pencemaran Tanah

    Ada beberapa tips nan sanggup dilakukan buat mencegah terjadinya pencemaran pada tanah, yaitu sebagai berikut.


    Biasakan buat memisahkan sampah-sampah organik dan anorganik di rumah Anda. Sampah orgaik nan sanggup terurai oleh mikroorganisme. Sampah ini sanggup dikubur dalam tanah buat dibentuk pupuk kompos.

    Untuk sampah anorganik atau bahkan organik nan tak sanggup terurai oleh mikroorganisme dibakar di loka spesifik nan jauh dari pemukiman penduduk. Sampah nan tak sanggup dibakar, sanggup digiling atau dihancurkan hingga menjadi partikel kecil, kemudian dikubur Untuk pegolahan limbah industri nan di dalamnya terkandung logam berat, sebaiknya dilakukan proses pemurnian terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai atau ke loka pembuangan.

    Menggunakan pupuk atau pestisida dengan takaran nan sesuai. Karena jikalau hiperbola akan mencemari tanah nan dipakai tersebut.
    Gunakan ditergen nan ramah lingkungan sehingga ia sanggup terurai oleh mikroorganisme. Dengan begitu tak menjadikan zat-zat nan menciptakan tanah tercemar.

    Demikianlah artikel singkat mengenai Upaya Mengatasi Pencemaran Tanah Secara Efektif. Semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih.