Makalah Profesi Keperawatan D3 Poltekes

Daftar isi :
    LAPORAN KELOMPOK
    II D
    MAKALAH PROFESI KEPERAWATAN





    PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
    JURUSAN KEPERAWATAN
    POLTEKKES KEMENKES
    BENGKULU 2014




    PENYUSUN
    1. SUTRISNO : KETUA
    2. LISTA GUSPANI : SEKRETARIS
    3. YULFITRIA NINGSIH : ANGGOTA
    4. ADE IRMA SURYANI NST : ANGGOTA




    KATA PENGANTAR


    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Profesi Keperawatan” dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini mungkin ada hambatan, namun berkat bantuan serta dukungan dari teman-teman dan bimbingan dari dosen pembimbing. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

    Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, atas bantuan serta dukungan dan doa nya.

    Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah ini dan dapat mengetahui tentang profesi keperawatan. Kami mohon maaf apabila makalah ini mempunyai banyak kekurangan, karena keterbatasan penulis yang masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun, sangat diharapkan oleh kami dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah sederhana ini bermanfaat bagi pembaca maupun kami.




    Bengkulu, Agustus 2014
    Penyusun







    i
    DAFTAR ISI


    KATA PENGANTAR………………………………………………………………..i
    DAFTAR ISI…………………………………………………………………………ii
    BAB I PENDAHULUAN
    1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………1
    1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………1
    1.3 TUJUAN…………………………………………………………………………..1
    BAB II PEMBAHASAN
    1.1 Pengertian profesi berdasarkan beberapa pendapat………………………………..2
    1.2 Ciri-ciri profesi……………………………………………………………………..2
    1.3 Jenis profesi berdasarkan penggolongan ilmu pengetahuan……………………….3
    1.4 Alasan perawat dijadikan sebagai profesi……………………………………….....7
    BAB III KESIMPULAN
    1.1 Kesimpulan………………………………………………………………………....9
    1.2 Saran………………………………………………………………………………..9



    DAFTAR PUSTAKA




    BAB I
    PENDAHULUAN


    1.1 Latar Belakang

    Keperawatan merupakan salah satu profesi dalam dunia kesehatan. Sebagai profesi, tentunya pelayanan yang diberikan harus professional, sehingga perawat/ners harus memiliki kompetensi dan memenuhi standar praktik keperawatan, serta memperhatikan kode etik dan moral profesi agar masyarakat menerima pelayanan dan asuhan keperawatan yang bermutu. Tetapi bila kita lihat realita yang ada, dunia keperawatan di Indonesia sangat memprihatinkan. Fenomena “gray area” pada berbagai jenis dan jenjang keperawatan yang ada maupun dengan profesi kesehatan lainnya masih sulit dihindari.

    Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan kontribusi yang unik terhadap bentuk layanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif, dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesi, menekankan kepada bentuk pelayanan profesional yang sesuai dengan standar dengan memperhatikan kaidah etik dan moral. Sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik.


    1.2 Rumusan Masalah
    1. Jelaskan pengertian profesi berdasarkan beberapa pendapat ?
    2. Sebutkan ciri-ciri profesi ?
    3. Jelaskan jenis profesi berdasarkan penggolongan ilmu pengetahuan ?
    4. Jelaskan alasan perawat dijadikan sebagai profesi ?


    1.3 Tujuan
    1. Mengetahui dan memahami tentang “Profesi Keperawatan”
    2. Meningkatkan pemahaman tentang “Profesi Keperawatan”
    3. Memenuhi tugas mata kuliah Profesi Keperawatan
    4. Meningkatkan pemahaman tentang ciri-ciri “Profesi Keperawatan”


    BAB II
    PEMBAHASAN


    2.1 Pengertian Profesi Berdasarkan Beberapa Pendapat
    · SCHEIN, E.H (1962)
    Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu norma yang sangat khusus berasal dari perannya di masyarakat.
    · DANIEL BELL (1973)
    Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat.
    · HUGHES, E.C ( 1963 )
    Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan lebih baik dibandingkan orang lain (pasien).
    · KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
    Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu.
    · MENURUT PENDAPAT KAMI
    Profesi adalah suatu pekerjaan yang dilanadasi oleh kemampuan, skill, penegtahuan, dan kemampuan.


    2.2 Ciri-ciri Profesi

    Adapun keperawatan sebagai suatu profesi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
    1. Memberi pelayanan atau asuhan dan melakukan penelitian sesuai dengan kaidah ilmu dan keterampilan serta kode etik keperawatan.
    2. Telah lulus dari pendidikan pada Jenjang Perguruan Tinggi (JPT) sehingga diharapkan mampu untuk :

    a) Bersikap professional,

    b) Mempunyai pengetahuan dan keterampilan professional,
    c) Memberi pelayanan asuhan keperawatan professional, dan
    d) Menggunakan etika keperawatan dalam memberi pelayanan.
    e) Mengelola ruang lingkup keperawatan berikut sesuai dengan kaidah suatu profesi dalam bidang kesehatan, yaitu :
    a) Sistem pelayanan atau asuhan keperawatan
    b) Pendidikan atau pelatihan keperawatan yang berjenjang dan berlanjut
    c) Perumusan standar keperawatan (asuhan keperawatan, pendidikan keperawatan registrasi atau legislasi), dan
    d) Melakukan riset keperawatan oleh perawat pelaksana secara terencana dan terarah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

    Persyaratan tersebut melekat dalam dasar keperawatan profesional. Kualitas dari perawatan yang diberikan tidak dapat diukur oleh waktu. Mata berseri, senyum yang berkembang, sentuhan yang lembut tidak membutuhkan waktu yang ekstra, hal ini diperlihatkan dalam asuhan keperawatan. Kualitas penting adalah sukar dipahami, barangkali tidak terlukiskan. Tetapi, bila Anda bertemu perawat yang memiliki semuanya Anda akan mengetahui.


    2.3 Jenis Profesi

    Berbagai jenis profesi dalam tataran kehidupan sosial manusia modern, antara lain :

    · Dentist / Dokter Gigi
    Kedokteran Gigi, yang merupakan bagian dari stomatology, adalah cabang kedokteran yang terlibat dalam evaluasi, diagnosis, pencegahan, dan bedah atau non-bedah pengobatan penyakit, gangguan dan kondisi rongga mulut, daerah maksilofasial dan berdekatan dan terkait struktur dan dampaknya terhadap tubuh manusia. Kedokteran Gigi secara luas dianggap perlu untuk kesehatan secara keseluruhan. Mereka yang praktek kedokteran gigi dikenal sebagai dokter gigi. Tim pembantu dan pendukung dokter gigi dalam menyediakan layanan kesehatan mulut, meliputi asisten gigi, hygienists gigi, teknisi gigi, dan terapis gigi.

    · Perawat
    Perawat adalah kesehatan profesional yang bekerja sama dengan anggota lain dari tim perawatan kesehatan, bertanggung jawab untuk: pengobatan, keselamatan, dan pemulihan akut atau kronis orang sakit : promosi kesehatan dan pemeliharaan dalam keluarga, komunitas dan populasi, dan, pengobatan keadaan darurat yang mengancam nyawa dalam berbagai macam pengaturan perawatan kesehatan. Perawat melakukan berbagai fungsi klinis dan non-klinis yang diperlukan untuk penyampaian perawatan kesehatan, dan juga mungkin terlibat dalam riset medis dan keperawatan.

    Kedua peran perawatan dan pendidikan pertama kali didefinisikan oleh Florence Nightingale’s, berikut pengalamannya merawat orang yang terluka dalam Perang Krimea. Sebelumnya, perawat dianggap perdagangan dengan praktek umum yang standar atau didokumentasikan. Konsep Nightingale’s digunakan sebagai pedoman untuk membangun sekolah-sekolah perawat di awal abad kedua puluh, yang sebagian besar program pelatihan berbasis rumah sakit menekankan pengembangan seperangkat keterampilan klinis.

    · Apoteker
    Apoteker adalah tenaga kesehatan yang mempraktekkan ilmu farmasi. Dalam peran tradisional mereka, apoteker biasanya mengambil permintaan untuk obat-obatan dari penyedia resep kesehatan dalam bentuk resep perawatan medis, mengevaluasi kesesuaian resep, membagikan obat kepada pasien dan nasihat mereka tentang penggunaan yang tepat dan efek samping obat itu. Dalam hal ini peran apoteker bertindak sebagai perantara belajar antara dokter dan pasien dan dengan demikian memastikan penggunaan yang aman dan efektif obat. Apoteker juga berpartisipasi dalam pengelolaan penyakit-negara, dimana mereka mengoptimalkan dan memantau terapi obat atau menginterpretasikan hasil laboratorium medis – bekerja sama dengan dokter dan atau profesional kesehatan lainnya. 

    Apoteker memiliki banyak bidang keahlian dan sumber penting dari pengetahuan medis di klinik, rumah sakit, laboratorium kesehatan dan farmasi komunitas di seluruh dunia. Apoteker juga memegang posisi dalam industri farmasi serta dalam pendidikan farmasi dan penelitian dan lembaga pembangunan.

    · Dokter
    Seorang dokter juga dikenal sebagai dokter medis, dokter, atau cukup dokter-praktek profesi kedokteran kuno, yang berkaitan dengan memelihara atau memulihkan kesehatan manusia melalui penelitian, diagnosis, dan perawatan penyakit atau cedera. Ini benar membutuhkan secara baik suatu pengetahuan yang terperinci dari disiplin akademis (seperti anatomi dan fisiologi) penyakit yang mendasari dan pengobatan mereka -ilmu kedokteran- dan kompetensi juga diterapkan layak dalam praktiknya -seni atau kerajinan obat.

    Kedua peran dokter dan makna dari kata itu sendiri bervariasi secara signifikan di seluruh dunia, tetapi secara umum dipahami, etika mengharuskan obat dokter menunjukkan pertimbangan, kasih sayang dan kebajikan bagi pasien mereka.

    · Professor
    Arti kata profesor (Latin: professor, orang yang mengaku menjadi ahli dalam beberapa seni atau ilmu, guru berpangkat tinggi) bervariasi menurut negara. Di negara-negara berbahasa Inggris kebanyakan mengacu pada akademik senior yang memegang kursi departemen, terutama sebagai kepala departemen, atau kursi pribadi diberikan secara khusus untuk individu tersebut. Ini adalah kasus di negara-negara Persemakmuran (kecuali Kanada) dan Republik Irlandia (yang merupakan mantan anggota Commonwealth). Namun, di Amerika Serikat dan Kanada professor adalah gelar yang diberikan kepada kelompok yang jauh lebih besar dari guru-guru senior di dua dan empat tahun perguruan tinggi dan universitas.

    · Guru
    Dalam pendidikan, guru adalah orang yang menyediakan pendidikan bagi orang lain. Seorang guru yang memfasilitasi pendidikan untuk setiap siswa juga dapat digambarkan sebagai seorang tutor pribadi. Peran guru sering formal dan berkelanjutan, yang dilakukan dengan cara pekerjaan atau profesi di sekolah atau tempat pendidikan formal lainnya. Di banyak negara, seseorang yang ingin menjadi guru di sekolah-sekolah negeri yang didanai harus terlebih dahulu memperoleh kualifikasi profesional atau mandat dari sebuah universitas atau perguruan tinggi. Kualifikasi profesional ini dapat mencakup studi tentang pedagogi, ilmu mengajar. 

    Guru harus melanjutkan pendidikan mereka setelah mereka menerima gelar mereka dari sebuah college atau universitas. Guru dapat menggunakan rencana pelajaran untuk memfasilitasi belajar siswa, memberikan suatu program studi yang mencakup kurikulum standar. Peran guru dapat bervariasi antar budaya. Guru mengajarkan melek huruf dan menghitung, atau beberapa mata pelajaran sekolah lain. Guru-guru lain dapat memberikan instruksi dalam pengerjaan atau pelatihan kejuruan, Seni, agama atau spiritualitas, kewarganegaraan, peran masyarakat, atau keterampilan hidup. Di beberapa negara, pendidikan formal dapat terjadi melalui home schooling.

    Belajar secara informal dapat dibantu oleh seorang guru menempati peran sementara atau berkelanjutan, seperti orang tua atau saudara atau dalam sebuah keluarga, atau oleh siapapun dengan pengetahuan atau keterampilan dalam pengaturan masyarakat luas. Guru agama dan spiritual, seperti guru, mullah, pendeta rabbi pendeta muda / dan biksu mungkin mengajarkan teks-teks keagamaan seperti Quran, Taurat atau Alkitab.

    · Scientist / Ilmuwan
    Seorang ilmuwan dalam arti luas, adalah setiap orang yang melakukan kegiatan sistematis untuk memperoleh pengetahuan atau individu yang bergerak dalam praktek-praktek tersebut dan tradisi-tradisi yang dikaitkan dengan sekolah-sekolah pemikiran atau filsafat. Dalam arti lebih terbatas, ilmuwan adalah seseorang yang menggunakan metode ilmiah. Orang dapat menjadi ahli dalam satu atau lebih bidang ilmu. Artikel ini berfokus pada penggunaan lebih terbatas dari kata itu.

    Peran sosial yang sebagian sesuai dengan ilmuwan modern dapat diidentifikasi akan kembali setidaknya sampai filsafat alam abad ke-17, namun jangka ilmuwan jauh lebih baru. Sampai akhir 19 atau awal abad ke-20, mereka yang mengejar ilmu pengetahuan yang disebut ‘filsuf alam’ atau ‘orang sains’.

    2.3 Alasan Perawat Dijadikan Sebagai Profesi
    Beberapa hal yang menjadikan keperawatan sebagai profesi adalah sebagai berikut :

    1. Landasan ilmu pengetahuan yang jelas (Scientific Nursing). Landasan ilmu pengetahuan keperawatan yang dimaksud itu adalah diantaranya cabang ilmu keperawatan klinik, ilmu keperawatan dasar, cabang ilmu keperawatan komunitas , cabang ilmu penunjang.

    2. Mempunyai kode etik profesi. Satu hal bahwa keperawatan adalah profesi salah satunya mempunyai kode etik keperawatan. Kode etik keperawatan pada tiap negara berbeda-beda akan tetapi pada prinsipnya adalah sama yaitu berlandaskan etika keperawatan yang dimilikinya, dan di negara Indonesia memiliki kode etik keperawatan yang telah ditetapkan pada musyawarah nasional dengan nama kode etik keperawatan Indonesia.

    3. Pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi. Perawat sebagai profesi karena Di Indonesia berbagai jenjang pendidikan keperawatan telah dikembangkan dengan mempunyai standar kompetensi yang berbeda-beda mulai dari jenjang DIII Keperawatan sampai dengan S3 akan dikembangkan.

    4. Memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui praktik dalam bidang profesi. Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem Kesehatan Nasional. Oleh karena itu sistem pemberian asuhan keperawatan (askep) dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdapat di setiap tatanan pelayanan kesehatan. Pelayanan / askep yang dikembangkan bersifat humanistik/menyeluruh didasarkan pada kebutuhan klien, berpedoman pada standar asuhan keperawatan dan etika keperawatan.

    5. Mempunyai perhimpunan Organisasi Profesi. Perawat dikatakan sebagai profesi karena keperawatan memiliki organisasi profesi sendiri yaitu PPNI. Profesi perawat diakui karena memang keperawatan harus memiliki organisasi profesi yakni yang disebut dengan PPNI. organisasi profesi ini sangat menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra keperawatan sebagai profesi serta mampu berperan aktif dalam upaya membangun keperawatan profesional dan berada di garda depan dalam inovasi keperawatan di Indonesia.

    6. Pemberlakuan Kode etik keperawatan. Profesi perawat dikatakan sebagai sebuah profesi karena dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat profesional selalu menunjukkan sikap dan tingkah laku profesional keperawatan sesuai kode etik keperawatan.

    7. Otonomi keperawatan memiliki kemandirian, wewenang, dan tanggung jawab untuk mengatur kehidupan profesi, mencakup otonomi dalam memberikan askep dan menetapkan standar asuhan keperawatan melalui proses keperawatan, penyelenggaraan pendidikan, riset keperawatan dan praktik keperawatan dalam bentuk legislasi keperawatan ( KepMenKes No.1239 Tahun 2001 ).



    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Keperawatan merupakan sebuah ilmu dan profesi yang memberikan pelayanan keseahatan guna untuk meningkatkan keseahatan bagi masyarakat. Keperawatan ternyata sudah ada sejak manusia itu ada dan hingga saat ini profesi keperawatan berkembang dengan pesat. Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia tidak hanya berlangsung di tatanan praktik, dalam hal ini layanan keperawatan, tetapi juga di dunia pendidikan keperawatan. Tidak asing lagi, pendidikan keperawatan memberi pengaruh yang besar terhadap kualitas pelayanan keperawatan. Karenanya perawat harus terus meningkatkan potensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan yang berkelanjutan.

    3.2 Saran

    Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai calon perawat harus terus meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan yang berkelanjutan, sehingga kita tidak mengalami ketertinggalan dari keperawatan internasional. Selain itu, sebagai calon perawat kita sebaiknya mempelajari bagaimana sejarah perkembangan dunia keperawatan yang ada, sehingga kita lebih mengenal bagaimana profesi keperawatan dan melalui hal itu kita bisa belajar menghargai profesi yang kita jalani.