7 Teknik Penyembuhan Penyakit Melalui Yoga Pranayama

Daftar isi :
    DEPELIAR – Secara etimologi Pranayama berasal dari kata “Prana” berarti “nafas, energy” dan “Ayam” artinya “pajang atau memanjang”. Kaprikornus Pranayama yaitu latihan pernafasan dalam anutan yoga, (Wirawan, :77). Prana ialah kekuatan vital yang bertanggung jawab atas semua fungsi tubuh dan pikiran. Pranayama dengan demikian secara umum dipahami sebagai pengaturan nafas untuk mengendalikan tubuh dan pikiran.

    Dalam proses Pranayama mempunyai tiga fase penting yaitu:
    1. Puraka: pelan, terkontrol, penarikan nafas kedalam secara penuh.
    2. Recaka: pelan, terkontrol dan penghembusan nafas keluar secara penuh.
    3. Kumbhaka: penahanan nafas.

    Dalam Yoga Sutra Patanjali (Suamba, 2015:19) dikatakan bahwa latihan (pranayama) yang teratur, bersungguh-sungguh dan benar sanggup menyingkirkan penyakit dan mengantarkan (seseorang) kepada Samadhi. 

    Selanjutnya dikatakan juga bahwa latihan Pranayama sanggup menghancurkan pembungkus yang menghalangi sinar pengetahuan pada insan sehingga pikiran kita menjadi fit dan sanggup berkonsentrasi. Pranayama melampau segala wilayah-wilayah eksternal dan internal.

    Dalam Bhagavad Gita pecahan II Sloka 14 dan 48 dikatakan bahwa dengan berlatih menenangkan pikiran atau yoga seseorang akan sanggup mencapai sifat seimbang dan lepas dari ikatan sukses maupun kegagalan serta terbebas dari kehidupan dualism menyerupai suka dan duka, cinta dan benci dan sebagainya. 

    Dari klarifikasi diatas sanggup disimpulkan bahwa dengan latihan pranayama yang benar maka sanggup menghilangkan segala penyakit baik jasmani maupun rohani.

    Untuk itu melalui artikel ini, Mutiara Hindu, akan membahas teknik-teknik penyembuhan melalui pranayama. Berikut ulasanya:

    Sebelum melaksanakan pranayama kita harus mengerti teknik bandha yaitu menahann dan mengencangkan. Sebab seseorang yang tidak mengerti tiga jenis bandha (jalandhara bandha, uddiyana bandha, mula bandha), tidak akan mendapat keberhasilan dalam pranayama. Adapun ketiga bandha tersebut sanggup dijelaskan sebagai berikut:
    1. Jalandhara Bandha ialah teknik menarik nafas kemudian tahan nafas dengan posisi menundukan kepala kebawah menutup susukan tenggorokan.
    2. Uddiyana Bandha, ialah teknik menarik perut kedalam ketika menarik nafas, kemudian menahan nafas.
    3. Mula Bandha ialah teknik menutup otot anus dan organ reproduksi pada diri kita.

    Dalam proses pranayama terdapat beberapa teknik-teknik yang sanggup dilakukan, ada pun diantaranya ialah sebagai berikut.

    1. Abhyantar Pranayama

    Abhyantar Pranayama sanggup dilakukan dengan posisi vajrasana posisi kedua tangan diatas paha. Setelah itu Tarik nafas melalui kedua hidung sambil angkat kepal keatas, kemudian tahan nafas di rongga dada beberapa waktu sesuai kemampuan kemudian hembuskan. Pada dikala menahan nafas kepala menundu. Ulangi pelaksanaan ini sebanyak 3 kali dan lakukan tiga bandha.

    Adapun manfaat dari pranayama ini yaitu menyembuhkan sesak nafas, takut, nafas pendek, dan membangkitkan akidah diri.

    2. Bhayantar Pranayama

    Bhayantar Pranayama sanggup dilakukan dengan perilaku vajrasana kedua tangan diatas paha. Setelah itu, Tarik nafas melalui kedua hidung. Hembuskan nafas hingga habis, kemudian tahan sesuai kemampuan. Lakukan sebanyak 3 kali. Teknik ini, bermanfaat meningkatkan kekebalan tubuh, tubuh menjadi lebih langsing, wajah bercahaya. Meningkatkan kesuburan oragan reproduksi laki-laki dan wanita. Bhayantar Pranayama sangat anggun bagi brahmacari. (cat: jangan melaksanakan pranayama ini apabila melaksanakan hubungan suami istri pada malam harinya)

    3. Surya Bhedi Pranayama

    Selanjutnya ialah teknik Surya Bhedi Pranayama. Pranayama ini sanggup dilakukan dengan perilaku vajrasana kedua tangan diatas paha. Ada dua tahap yang sanggup dilakukan dalam pranayama ini. Yang pertama tutup hidung kanan dengan ibu jari ajun kemudian Tarik nafas melalui hidung kiri, tahan beberapa waktu sesuai kemampuan hembuskan melalui hidung kanan dengan menutup hidung kiri.

    Kedua yakni tutup hidung kiri dengan itu jaringan tangan kiri kemudian Tarik nafas melalui hidung kanan. Tahann sesuai kemampuan hembuskan melalui hidung kiri dan tutup lubang hidung kanan. Ulangi kedua langka-langka diatas sebanyak 3 kali.

    Manfaat dari Surya Bhedi Pranayama ialah menyeimbangkan kedua energy dalam tubuh. Energy matahari masuk melalui hidung kanan dan energy bulan masuk melalui hidung kiri. Selain itu teknik ini juga sanggup menghilangkan pilek, penyakit kelenjar tenggorokan, sesak nafas dan menenangkan pikiran.

    4.  Bhastrika Pranayama

    Bhastrika Pranayama sanggup dilakukan dengan perilaku vajrasana. Ada tiga tahapan yang harus dilakukan dalam Bhastrika Pranayama, yakni pelan, menengah dan cepat. Pertama-tama kepalkan kedua tangan letakan sejajar bahu, kemudian luruskan keatas dan Tarik kembali kebawah dengan mengucapkan So-Ham mengikuti gerakan tangan sebanyak 3 kali. Saat mengucapkan So tangan keatas dan pada dikala mengucapkan Ham tangan kebawah. Mula Bandra tetap dilakukan menyerupai yang telah dijelaskan diatas.

    Kemudian yang kedua posisi yang sama menyerupai diatas ucapan So-Ham diganti dengan nafas masuk dan keluar mengikuti irama gerakan tangan. Bhastrika Pranayama perlu dilakukan dalam 3 tahap masing-masing 1 menit, pada tahap satu dilakukan dengan pelan, kedua lebih cepat dan ketiga paling cepat.

    Adapun manfaat dari Bhastrika Pranayama ialah menghilangkan stress, marah, tidak punya tenaga, tidak bisa mengambil keputusan, selalu merasa lemah, tidak konsentrasi, pikiran kacau, suka menjelek-jelekan dan mengkritik orang lain. Bhastrika Pranayama dianggap sebagai rajanya pranayama. (cat: untuk yang mengalami sesak nafas, jantung tidak sehat dan tekaan darah tinggi sebaiknya melaksanakan tahap awal atau pelan)

    5. Anulom Vilom Pranayama

    Anulom Vilom Pranayama sanggup dilakukan dengan menutup hidung kanan dengan ibu jari kanan, kemudian Tarik nafas melalui hidung kiri, tampa menahan nafas kemudian hembuskan melalui hidung kanan denga menutup hidung kiri. Posisi tubuh tetap mengambil perilaku vajrasan. Lakukan secara bergantian selama 1-3 menit setiap tahapannya. Anulom Vilom Pranayama sanggup menyeimbangkan tekanan darah, baik tinggi atau rendah, melancarkan peredaran darah, susah tidur, paru-paru basah, cemas, takut, sakit kepala, migren dan vertigo. (Mula Bandha tetap dilakukan)

    6. Kapalbhati Pranayama

    Tetap mengambil perilaku yang sama diatas, Tarik perut kedalam dengan pinjaman tangan sambal menghembuskann nafas melalui hidung dengan bersuara. Tetapi pada dikala menarik nafas jangan bersuara, Tarik dengan lembut. Lakukan Kapalbhati Pranayama selama 1 menit. (cat; Kapalbhati Pranayama perlu pendampingan seorang guru alasannya ialah mempunyai pengaruh samping jikalau salah dilakukan).

    Manfaat dari Kapalbhati Pranayama ialah mengecilkan perut atau mengurangi kegemukan, dalam tiga bulan seseorang sanggup menurunkan berat tubuh 1-3 kg bila dilakukan dengan cara yang benar. Selain itu, pranayama ini juga sanggup menciptakan wajah bercahaya dan tenang. (Mula Bandha tetap dilakukan). Cat: tidak untuk perempuan hamil dan orang yang pernah terjangkit strok dan jantung.

    7. Bhramari Pranayama

    Posisi masih sama, tutuplah kedua indera pendengaran dengan kedua ibu jari, kemudian Tarik nafas dalam-dalam melalui kedua lubang hidung, hembuskan nafas dengan lembut sambal mengeluarkan bunyi mendengung menyerupai seekor lebah secara secara berturut-turut 3-6 kali. Kemudian pada dikala berhenti bersuara tetap tutup indera pendengaran dan dengarkan bunyi yang ada di dalam badan. Lakukan selam 3 kali dengan tetap memperhatikan Mula Bandha.

    Bhramari Pranayama ini bermanfaat untuk menenangkan pikiran pada dikala ada duduk kasus mendadak. Pranayama ini juga menciptakan wajah mejadi bercahaya, pikiran menjadi kuat, jauh dari penyakit telinga. Bahkan para yogi yang melaksanakan Bhramari Pranayama akan mengetahui Anahatnada (suara bathin) dan mengetahui kematiannya.

    Selain teknik diatas di dalam Teks Hatha Yoga Pradipika (II: 48-70) mejelaskan delapan jenis pranayama, yaitu suryabhedana, ujjayi, sitkari, sitali, bhastrika, bhramari, murccha dan plavini.

    Reff:
    Tim Penyusun. 1995. Buku Pedoman Dosen Agama Hindu, Jakarta: Departemen Agama RI
    Sari, Ni Wayan. 2013. Pranayama.
    Suamba, Putu. 2015. Yoga Sutra Patanjali, Dempasar: Widya Dharma, Universitas Hindu Indonesia.
    Sankaracharya, 2014. Atmabodha Pengetahuan Diri Untuk Kedamaian Tertinggi, Jakarta: MediaHindu
    Wirawan, Made. -. Modul Yoga, Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta
    Prabhupada.¬_. Bhagavad Gita Menurut Aslinya.